Dorong Nelayan Jadi Pahlawan Devisa & Pertahanan, Ketua KPK Janji Tangkap Lagi Aparatur...

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memperingati Hari Nelayan Nasional ke-62 yang jatuh pada hari ini, Rabu (6/4) dengan mengingatkan jasa besar sosok yang disebutnya itu sebagai pahlawan devisa samudera. Meskipun belum ada tanda jasa resmi.

Ketua KPK Firli Bahuri. FOTO: INSTAGRAM


JAKARTA - Menurut Firli, nelayan di seantero negeri telah menunjukkan dedikasi luar biasa yang tak terhingga bagi kemajuan perekonomian NKRI. Peran serta andilnya nyata.


"Segenap insan nelayan di seluruh penjuru tanah air adalah penopang perekonomian bangsa, benar-benar terbukti nyata adanya," kata Firli dalam keterangannya, Rabu (6/4).


Ia tidak ragu-ragu menjuluki para nelayan, khususnya nelayan tradisional yang kerap melaut di samudera lepas hingga perbatasan negara, sebagai pahlawan ekonomi devisa samudera.


"Meski belum ada tanda jasa resmi sebagai bentuk penghargaan kepada mereka," sambungnya.


Bukan hanya itu, para nelayan sebutnya juga sering singgah dan menginap di pulau-pulau terluar saat berlayar mencari ikan. Bahkan menjadi agen pertahanan tegaknya kedaulatan Tanah Air. Khususnya dalam melindungi kekayaan negara dari hasil laut karena menjadi informan kegiatan kapal asing yang menerobos kedaulatan, khususnya kegiatan illegal fishing di perairan NKRI.


"Tidak berlebihan jika saya juga menganggap para nelayan tanah air adalah Pahlawan Pertahanan dan Kedaulatan NKRI," tuturnya.


Ia menceritakan, tidak sedikit nelayan yang melaut ditengah samudera hingga perbatasan negara, hanya bermodalkan mesin usang di kapal reyot miliknya. Modalnya hanya tekad yang kuat dan keberanian yang luar biasa.


Bahkan, tidak sedikit yang masih menyewa kapal untuk melaut, dimana hasil tangkapan tak jarang tidak sebanding dengan untuk membeli BBM, apalagi membayar sewa kapal. 


Menurutnya, pemerintah sebenarnya sudah membuat banyak kebijakan dan program kesejahteraan bagi para nelayan. Namun sayangnya tidak sedikit program kesejahteraan tersebut dijadikan peluang oleh oknum-oknum penyelenggara negara, untuk meraup keuntungan dengan cara tidak halal, yakni korupsi. 


"Sebut saja korupsi ekspor benih lobster, pengadaan kapal nelayan, tukar guling tanah untuk tambak dan lain sebagainya," sentilnya.


"Saya pastikan, KPK dan institusi penegak hukum negara dalam hal ini Polri dan Kejaksaan, akan membongkar semua praktik-praktik korupsi yang menyengsarakan para nelayan Indonesia, tanpa terkecuali," janji Firli.


Ia mengingatkan kepada agar aparatur pemerintah termasuk pejabat terkait untuk tidak main-main dengan hajat hidup nelayan, khususnya pada aturan dan program kesejahteraan bagi saudara-saudara kita ini. 


Ia memastikan lembaga antikorupsi yang dipimpinnya akan mengejar, menangkap dan menjerat siapapun yang berani mengusik apalagi memakan anggaran negara bagi para kesejahteraan nelayan Indonesia, dengan pasal tindak pidana korupsi yang paling berat hukumannya.


"Jika memiliki cukup alat bukti kuat, akan kami pilih opsi miskinkan koruptor dengan pasal TPPU," tegas Jenderal Polisi bintang tiga ini


Baginya, banyak tauladan yang dapat dipetik dari kehidupan nelayan. Salah satunya mengajarkan tauladan tentang arti sejatinya hidup seorang hamba, dimana kehidupan yang berliku, keras, penuh usaha serta banyak pengorbanan, memang harus dijalani, termasuk dalam mencari rezeki. 


"Legamnya kulit yang membungkus raga para nelayan kita, menunjukkan betapa teguhnya integritas mereka untuk senantiasa istiqomah mencari rupiah demi rupiah sebagai pencari ikan, bukan memilih profesi yang mudah meraup uang dengan cara yang batil, seperti menjadi agen atau bagian dari kejahatan korupsi," imbuh dia.


Ia mengaku miris melihat masih banyak nelayan yang memiliki integritas, komi bermukim di gubuk reyot di bibir pantai dan muara laut. Padahal peran mereka, layak disebut sebagai pahlawan ekonomi devisa samudera dan pahlawan pertahanan dan kedaulatan negara. 


"Atas dasar itulah, saya mendorong nelayan tanah air untuk diangkat sebagai Pahlawan Ekonomi Devisa Samudera, Pahlawan Pertahanan dan Kedaulatan Negara," usulnya.


"Insya Allah, kami di KPK akan mengawal seluruh anggaran peningkatan kesejahteraan nelayan seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote demi kesejahteraan dan kemakmuran Pahlawan Ekonomi Devisa Samudera, Pahlawan Pertahanan dan Kedaulatan Negara," pungkasnya. 


Seperti diketahui, keberpihakan Firli pada nelayan pernah dibuktikan di awal-awal kepemimpinannya di KPK. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ketika itu berhasil ditangkap dan dijebloskan ke penjara.