Larang Menterinya Bicara Tunda Pemilu, Sikap Jokowi Dipuji Relawan

Pernyataan Presiden Jokowi yang meminta agar para menteri stop berpolemik penundaan pemilu atau perpanjangan 3 periode dipuji kalangan relawannya. Mereka menilai larangan itu adalah bukti Presiden Jokowi menolak perpanjangan masa jabatan.

Imanuel Ebenezer. FOTO: IG


JAKARTA  - Ketua Jokowi Mania, Imanuel Ebenezer menegaskan penghentian narasi perpanjangan jabatan adalah kemenangan demokrasi. 


"Ini bukti presiden adalah seorang yang demokratik. Meski beliau dikelilingi kaum oligarki kaya yang ingin mengedepankan kepentingan kelompoknya, Presiden tetap lugas menolak," kata Noel, dalam keterangannya Rabu (6/4).


Noel melanjutkan, pihaknya akan terus menjaga Jokowi agar tidak teradiasi pemikiran anti demokrasi orang-orang Istana. Kalangan oligarki Istana inilah yang menjauhkan Jokowi dari rakyat.


"Jokowi harus dijaga dari pemikiran jahat. Kami  kalangan sipil pro demokrasi  menentang cita-cita otoritaritarian tersebut," ucap aktivis 98 ini.


Noel mengungkap ada banyak dampak dari pemikiran otoritarian memperpanjang masa jabatan presiden tersebut.


Pemerintah hanya akan mengundang kontroversi politik di kalangan pimpinan partai politik koalisinya dan para menteri dari kalangan profesional dengan propaganda isu Jokowi 3 Periode.


"Ketiganya berujung kepada instabilitas yang akan menyusahkan rakyat sendiri. Jadi stop sejak sekarang wacana tersebut," papar Noel.


Seperti diberitakan, dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Selasa (5/4) lalu, Presiden Jokowi meminta agar para menteri fokus bekerja, dan sensitif dalam memastikan ketepatan dari setiap kebijakan yang diambil.


Di akhir video, Presiden Jokowi menegaskan kepada para menterinya untuk tidak menyuarakan lagi masalah penundaan pemili dan perpanjangan masa jabatan presiden.


"Jangan sampe ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan dan perpanjangan," tegas Presiden Jokowi.