Reaksi Joman, Usai Ade Armando Dikeroyok Demonstran

Jokowi Mania atau Joman yang ikut mendukung aksi mahasiswa menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, hari ini (11/4), mengecam tindak kekerasan yang dilakukan oleh oknum pendemo.


Ade Armando saat dibopong oleh petugas kepolisian dari amukan massa di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/4). 

JAKARTA - Tindak kekerasan tersebut dialami oleh salah satu Ketua Pergerakan Indonesia Untuk Semua (PIS) Ade Armando. Ia diketahui ikut berada di tengah-tengah massa aksi di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/4).


Ketua Joman Immanuel Ebenezer mengecam tindakan kekerasan terhadap Ade Armando. Aktivis 98 ini menegaskan, kekerasan di dalam demonstrasi itu sudah di luar adab demokrasi.


"Kekerasan apapun dalam menyampaikan sikap dalam demontrasi sah secara kontitusi, tetapi ketika pelaku demontrasi melakukan kekerasan maka demontrasi itu sudah di luar adab dalam demokrasi," kata sosok yang karib disapa Noel ini dalam keterangannya, Senin (11/4).


"Saya mengecam prilaku kekerasan terhadap Ade Armando," tegasnya.


Ade Armando babak belur dikeroyok sekelompok massa, yang tak terkendali pada aksi unjuk rasa yang berlangsung di Gedung DPR, Senin (11/4). Salah seorang kerabat yang mencoba melindunginya juga menjadi sasaran pukulan massa.


Kondisinya lemas hingga babak belur. Mukanya penuh darah segar dan bekas lebam bogem massa. Celananya juga dilucuti. Ia lalu diamankan oleh petugas kepolisian dari amukan massa.


Kepada wartawan, dosen Universitas Indonesia itu mengaku hadir untuk mendukung aspirasi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) yang menolak wacana penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.


"Saya tidak ikut demo. Saya mantau dan ingin mengatakan ikut mendukung," kata Ade kepada wartawan di lokasi.