Ancaman Bagi Para Koruptor dan Sikap Anti Korupsi sebagai Ciri Pemimpin Adil

Nabi Muhammad SAW memberi ancaman dan hukuman secara langsung terhadap pelaku kecurangan. Ada beberapa model ancaman terhadap pelaku pelanggaran amanah.

Kultum Antikorupsi
 

Salah satunya, bila penghasilan dari praktik yang tidak amanah digunakan bersedekah, Allah SWT tidak akan menerima sedekah tersebut. Imam Al-Tirmidzi meriwayatkan:


Dari Ibnu Umar dari Nabi yang bersabda, “Shalat tanpa bersuci tidak diterima, begitu pula sedekah dari korupsi.” (HR. Tirmidzi).


Nabi SAW tidak mengakui orang yang melakukan praktik penipuan sebagai bagian dari umatnya. Imam Ibnu Majar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda;


"Barang siapa menipu umat kami, maka dia bukan golongan kami" (HR. Ibnu Majah).


Menjadi seorang pemimpin bagaikan berdiri den- gan dua kaki; satu kakinya berada di surga dan satu kaki lainnya berada di neraka. 


Kepemimpinan seseorang bisa menjadi sabab dirinya masuk surga, demikian pula, ia bisa menjadi sabad seseorang masuk neraka. Para pemimpin yang adil, bijaksana dan mampu menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakatnya, adalah orang yang akan masuk surga karena sebab kepemimpinannya itu. 


Sebaliknya, para pemimpin yang tidak adil, sewenang-wenang, zalim dan hanya bisa menghadirkan kerugian bagi masyarakatnya, adalah orang yang akan masuk neraka sebab kepemimpinannya itu.


Dalam sebuah hadis Riwayat al-Tirmidhi, Rasulullah SAW bersabda:


“Seseorang yang paling dicintai Allah SWT kelak pada hari kiamat dan duduk di posisi paling dekat dengan Allah, adala pemimpin yang adil. Demiki- an juga, orang yang paling Allah benci dan duduk di posisi yang paling jauh adalah pemimpin yang zalim.”


Lalu apa kriteria keadilan dan kezaliman yang dimak- sud dalam hadis tersebut?


Dalam riwayat lain, sebagaimana yang disampaikan Imam Abi Dawud dan Imam al-Tirmidzi, Rasulullah SAW juga pernah bersabda; 


“Barang siapa yang diangkat oleh Allah SWT menjadi pemimpin bagi kaum Muslim, lalu ia menutupi dirinya tanpa memenuhi kebutuhan mereka, )menutup( perhatian terhadap mereka, dan kemiskinan mereka. Allah akan menutupi )diri-Nya(, tanpa memenuhi kebutuhannya, perhatian kepadanya, dan kemiskinannya.”


Dengan kata lain, tindak korupsi adalah ciri mutlak seseorang pemimpin yang zalim. Dia berkhianat kepada rakyatnya, dia memakan uang yang bukan haknya dan menjauhkan kesejahteraan dari hidup masyarakatnya. Maka sudah bisa dipastikan, para pemimpin semacam itu akan termasuk dalam golongan manusia yang paling dibenci oleh Allah SWT kelak di akhirat.


Mudah-mudahan kita semua dihindarkan dari memiliki sifat dan kecenderungan semacam itu. Amin...