Bangunkan Kader Muda Yang Tertidur, Ketum Perti Ingin Alih Generasi Sesuai Zaman

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) baru, yakni Zulkarnain Khamsya mengatakan akan melakukan regenerasi organisasi, termasuk membangunkan kader-kader muda yang selama ini tertidur.


Ketua Umum Perti Zulkarnain


JAKARTA - Hal itu disampaikan Ketum Perti di acara pengukuhan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) Masa bakti 2022 - 2027 di Hotel Balairung, Matraman Jakarta Timur, Sabtu (19/3). 


Ketum Zulkarnain mengatakan pihaknya kedepan akan menggerakkan budaya organisasi. Bidang pendidikan, dakwah dan amal sosial. "Itu menata kembali proses pendidikan, dakwah dan amal sosial," ujarnya kepada media usai acara pengukuhan.


Pertama-pertama, jelas Zulkarnain, bagaimana menginventarisasi

seluruh lembaga-lembaga pendidikan yang dibawah naungan Perti. Dalam bentuk sekolah madrasah ibtidaiyah, madrasah tarbiyah Islamiyah, SD dan pendidikan lainnya.


"Itu coba kita inventaris kembali. Kita tingkatkan potensi-potensi yang ada di lembaga tersebut. Kenapa karena kondisi-kondisi lembaga lembaga pendidikan itu agak berbeda-beda. Ada yang kadang-kadang mengecil dan berkembang itu yang pertama-tama kita arahkan," ujarnya.


Ke depan, ia juga ingin menggalang segala potensi yang ada di warga Perti yang selama ini terlupakan oleh Perti. Seperti dalam bentuk materi, material dan pemikirannya. Itu perlu kita tingkatkan kembali.


Yang ketiga, dibidang organisasi. Zulkarnain ingin adanta alih generasi ke depan sesuai dengan perkembangan zaman. Sebab generasi sekarang jauh berbeda dengan periode-periode sebelumnya.


"Bahwasanya dulu banyak terbentuk, adanya Pemuda Islam Perti, pelajarnya, kemahasiswaannya dan sekarang agak tertidur ini coba kita bangkitkan kembali," tuturnya.


"Berarti dia ikut ke Perti ikut untuk berdakwah. Ikut mengembangkan. Meningkatkan kualitas Perti," imbuhnya.


Zulkarnain menambahkan, pendidikan, dakwah dan amal sosial itu terlihat di Perti. 


Terkait tantangan zaman, kita lihat generasi sekarang. Generasi yang lebih gesit. Kita siapkan program-program yang mampu membuat mereka bersaing kedepannya.


"Harapannya kedepan kita memaksimalkan potensi yang ada," tutupnya.