Per 14 Oktober, Kasus Covid-19 Bertambah 1.053, Serta 37 Meninggal Dunia

Angka positif Covid-19 Indonesia bertambah 1.053 kasus pada Kamis 14 Oktober 2021, Dengan demikian total kasus Covid-19 di Indonesia sejak 2 Maret 2020 tercatat 4.232.099 kasus.


Ilustrasi Covid-19. Foto: IST

JAKARTA - Jika dilihat berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, pada hari yang sama terdapat tambahan 1.715 orang sembuh dari infeksi virus corona. Hal ini membuat total kasus kesembuhan hingga saat ini menjadi 4.069.399 orang.


Akan tetapi, kasus harian yang meninggal dunia terkait Covid-19 bertambah 37 jiwa. Dengan penambahan tersebut, total kasus kematian hingga saat ini menjadi 142.848 jiwa.

Selain itu, tercatat ada 19.852 kasus yang aktif, ataupun turun 699 kasus dari hari sebelumnya Rabu 13 Oktober 2021, yang tercatat sekitar 20.551 kasus aktif. Selain data tersebut, ada total suspek Covid
460.541 orang, dengan jumlah pemeriksaan spesimen mencapai 258.945 sampel.

Melihat data Satgas Covid-19 tercatat, jumlah vaksinasi ke-1 mencapai 104.308.702, vaksinasi ke-2 60.422.073, dan vaksinasi ke-3 (booster) yang mencapai 1.045.398.

Sehari sebelumnya, total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 4.231.046. Dari jumlah tersebut sebanyak 4.067.684 dinyatakan sembuh, dan 142.811 orang meninggal dunia terkait Covid-19.

Namun, yang menjadi perhatian adalah, disaat kasus Covid-19 yang cenderung menurun, adanya ancaman gelombang tiga Covid-19 di Indonesia. Yang diprediksi terjadi pada akhir 2021 mendatang, bertepatan dengan momen libur Natal dan Tahun baru.

Meskipun demikian, Satgas Penanganan Covid-19 juga mewanti-wanti pada akhir tahun, terjadi pergantian musim, yang dapat menyebabkan imunitas masyarakat turun sehingga mudah tertular penyakit.

Namun, saat ini pemerintah mulai melakukan relaksasi di sejumlah provinsi, termasuk menerima wisatawan mancanegara (wisman) seperti di Bali dan Kepulauan Riau.

Bahkan pemerintah juga mulai membuka akses penerbangan internasional dari 18 negara. Meski tidak merincikan 18 negara tersebut, namun pemerintah menyebut Singapura tidak termasuk, karena belum memenuhi syarat kewaspadaan level 1 dan 2 dari WHO.