Barcelona Hampir Bangkrut, Utang Klub Mencapai Rp 24,8 triliun

Buruknya pengelolaan keuangan klub, membuat Barcelona terjerat krisis finansial parah. Menurut laporan yang ditrima, Saat ini utang klub Catalunya dilaporkan mencapai angka 1,5 miliar Euro atau sekitar RP 24,8 triliun.

Stadion Camp Nou. Foto: IST

JAKARTA -
CEO Barcelona Ferran Reverter mengungkapkan, saat menyampaikan hasil audit keuangan klub, klub bakal bubar jika berbentuk PT. Hal ini akibat buruknya manajemen lama dalam menangani persoalan klub.

Terkait bwntuk hutang yang menjerat Barcelona, Ferran memyebut, sebagian kecil utang akibat transfer pemain sebesar Rp 1,8 triliun. Krisis ini dipicu buruknya manajemen Barcelona sebelumnya dan diperparah dengan kondisi pandemi COVID-19

Krisis itu pula yang membuat Barcelona kehilangan Lionel Messi secara cuma-cuma. Saat ini klub benar-benar harus memangkas gaji dengan signifikan, bahkan mendepak Antoine Griezmann dengan meminjamkannya klib asalnya Atletico Madrid.

Ferran Reverter juga memaparkan, bahwa manajemen lama di bawah Josep Maria Bartomeu begitu serampangan menjalankan klub. Seperti dalam hal transfer pemain, dengan contoh pembelian Griezmann, yang mana saat itu klub tengah tidak memiliki dana.

"Bulan Maret lalu, kami menemukan dalam kondisi keuangan negatif. Kalau Barcelona adalah perusahaan perseroan terbatas, maka situasinya mengarah ke pembubaran," kata Ferran Reverter saat menyampaikan hasil audit keuangan klub Rabu 6 Oktober 2021.

Lanjutnya, Klub ditangani dengan sangat buruk, dengan segala improvisasi. Manajemen lama, meluncurkan proyek Espai Barca dan pembelian pemainnya ceroboh sekali. Sejak April 2021, Barcelona tidak memiliki uang untuk beroperasi.

Sebagai informasi, Barcelona juga dimiliki oleh suporter, atau biasa disebut sebagai Socis (anggota klub). Saat ini ada sekitar 144 ribu socis, yang juga bisa menentukan arah klub.

Saat ini, Barcelona tengah melakukan investigasi dan analisis forensik terkait transaksi-transaksi di bawah manajemen lama. Serta mencari bukti-bukti atas ketidakwajaran yang terjadi.

Selama periode 2016-2020) pendapatan tumbuh 30% dan belanja klub naik 55%. Ketika Barcelona harus bersiap untuk proyek terbesar dalam sejarah mereka (Espai Barca), mereka sudah kehilangan uang.

Espai Barca adalah proyek renovasi Camp Nou, juga pembangunan Estadi Johann Cruyff dan Campus Barca.