Publik: Masih Ada Pembantu Presiden Yang Belum Kerja Optimal

Survei Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) tentang “Pandemi: Persepsi Publik dan Tren Politik Terkini” memunculkan beberapa hasil, termasuk mengukur sejauh mana kinerja para pembantu presiden. Hasilnya, publik menilai ada sederet menteri yang belum optimal dalam mengemban tugas.


Foto seluruh jajaran menteri depan Istana. Foto: IST

JAKARTA - Usai melakukan survei, CISA mengahsilkan 3 poin besar terkait penilaian masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Yang mencolok, ada sederet menteri mendapat nilai mines dari publik, meski ada juga yang diapresiasi.


Direktur CISA Herry Mendrofa menyebutkan, survei yang Margin of Errornya mencapai 2,85 persen dengan tingkat kepercayaan pada 95 persen, publik memberikan penilaian terhadap beberapa menteri Jokowi yang belum kerja secara maksimal.

Diantaranya, sebanyak 31,25 persen memilih Menteri Perdagangan sebagai pembantu Presiden yang belum mampu memberikan kontribusi terhadap kinerja pemeritah, disusul Menteri Tenaga Kerja yang dipilih 26,41 persen, Menteri Perhubungan juga mendapatkan 23,42 persen, Menteri Koperasi dan UMKM 14,25 persen serta Kepala Staf Kepresidenan dipilih 4,67 persen.

Meski demikian, publik juga mengapresiasi beberapa Menteri atau Pejabat negara yang dianggap telah bekerja optimal selama pandemi Covid-19.

"Menteri PUPR mendapatkan 45,83 persen, Menteri Sosial 29,58 persen, ada Menteri Perekonomian yang meraih 9,92 persen, kemudian Menteri Kemaritiman dan Investasi 8,25 persen, dan terakhir Menteri BUMN 6,42 persen," sebutnya.