Luhut Dituduh Beli Saham Zyrex, Ini Kata Jubir Menko Marves

Juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Jodi Mahardi menantang Djoko Edhi Abdurrahman membuktikan tuduhannya soal pembelian saham Zyrex oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) di tengah proyek pengadaan laptop lokal oleh Kemendikbud Ristek.


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: KEMENKO MARVES

JAKARTA - Tuduhan itu disuarakan Djoko Edhi lewat kolom opini di sebuah media online. Judulnya: Curang, Luhut Akuisisi Zyrex. Dalam tulisannya itu, ia menyebut LBP membeli 51 persen saham Zyrex, merek dagang perusahaan komputer PT Zyrexindo Mandiri Buana. 

Perusahaan yang melantai di bursa dengan kode saham ZYRX ini adalah pemenang tender pengadaan 165.000 unit laptop untuk pelajar senilai Rp 700 miliar.

Jubir Luhut tak terima dituding demikian. Pasalnya, tuduhan yang disebut tanpa bukti dan menjurus fitnah itu sudah menyebar luas di sosial media.

"Kami mohon saudara Djoko dapat segera memberikan bukti sebagai backup tuduhannya. Tuduhan tersebut adalah fitnah," pinta Jubir Luhut Jodi Mahardi dalam keterangan yang diterima redaksi, Sabtu (7/8).

Jodi membantah jika permintaan bukti atas tuduhan yang dilancarkan mantan anggota DPR dari Fraksi PAN ini, bagian dari upaya pembungkaman dan antikritik. Melainkan agar tuduhan tersebut tidak menjadi fitnah atau tuduhan tanpa bukti.

"Jangan nanti dibilang kita ini sewenang-wenang, jangan dibilang nanti antikritik atau upaya pembungkaman. Oleh karena itu kami tunggu penjelasannya sesegera mungkin," sambungnya.

Dalam opininya, ketika menyinggung soal pembelian saham Zyrex oleh Luhut, Djoko Edhi mengaku tak tahu belinya dimana. Ia juga tidak melampirkan buktinya.

"Saya kurang tahu belinya di mana, di bursa atau langsung," tulisnya di paragraf awal.