Hari Laut Sedunia, Pesan Luhut & Terobosan Menjaga Lautan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan hari ini tengah berada di Guiyang, China. Di tengah agenda kunjungan kerja yang padat, ada pesan penting yang disampaikan di Hari Laut Sedunia.


Menko Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Sabtu (5/6). Sumber: Kemenko Marves

GUIYANG- Hari Laut Sedunia atau World Ocean Day yang diperingati setiap tanggal 8 Juni ini jadi refleksi untuk menjaga laut dalam menunjang kelangsungan hidup manusia. Ide peringatan World Ocean Day bermula dari Earth Summit yang diadakan di Rio de Janeiro, tahun 1992.

Luhut selaku Menteri Koordinator yang juga membawahi urusan kelautan punya pesan penting di Hari Laut Sedunia ini. Pertama, masalah sampah.

“Kita tidak bisa hanya berdiam diri dan melihat lautan menjadi tempat pembuangan sampah,” kata Menko Luhut di sela-sela kunjungan kerja di Guiyang, China, Selasa (8/6).

Selain sampah, pensiunan Jenderal TNI ini juga meminta semua pihak sama-sama mengantisipasi rusaknya ekosistem, hilangnya keanekaragaman hayati, naiknya permukaan laut dan meningkatnya polusi yang mengancam kehidupan di bawah air.

Ia juga mengingatkan pentingnya pemanfaatan dan pengelolaan wilayah laut yang menitikberatkan pada pembangunan sektor kelautan secara berkelanjutan. Hal ini dibuktikan oleh pemerintah, baik di dalam negeri maupun di percaturan kelautan global.

“Pemerintah Indonesia, paling tidak sejak 2014, kembali memfokuskan arti penting kelautan dan kemaritiman dalam program kerja nasional. Salah satunya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan laut berkelanjutan,” ujarnya.

Sedangkan di tingkat global, Indonesia menjadi yang terdepan dalam melahirkan ide sekaligus merajut kerja sama dalam mengelola dan menjaga laut. Salah satunya melalui Archipelagic and Island States Forum (AIS), yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia dan dikoordinasikan oleh Kemenko Marves bersama UNDP sejak tahun 2017.

Melalui forum tersebut, Indonesia mendorong negara-negara pulau dan kepulauan untuk bersama menjaga laut bagi generasi mendatang dan mengubah tantangan menjadi peluang melalui inovasi.

“Lautan telah memberikan manfaat yang berlimpah bagi kehidupan manusia, untuk itu kita harus mendorong upaya pemulihan ekonomi global dari dampak pandemi dengan penerapan prinsip ekonomi biru,” tegasnya.

Menko Luhut juga mengingatkan semua pihak agar dapat berkontribusi untuk menciptakan dunia yang lebih baik di darat dan di bawah air untuk generasi yang akan datang. Ia percaya bahwa perubahan akan terjadi jika dilakukan secara bersama-sama.

“Bersama-sama, mari kita mengambil tindakan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, melindungi ekosistem global dan melestarikan kehidupan laut, karena laut memilih kita untuk menjadi sahabat bagi keberlangsungannya,” pungkasnya. (*)