Cek Ombak Presiden 3 Periode, Voxpoll: 70 Persen Rakyat Menolak
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago yakin tidak mudah meloloskan wacana jabatan presiden 3 periode. Baik itu dilakukan secara terbuka maupun diselipkan secara diam-diam dalam Undang-Undang tertentu.
Direktur Eksekutif Voxpoll Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago. Sumber: IST |
Jika dipaksakan, usaha untuk mendorong presiden 3 periode ini akan cukup berat.
"Bahasa sederhananya, pintu sudah tertutup dan terkunci," kata Pangi yang dihubungi tadi malam.
Bacaannya, dominasi partai pendukung pemerintah di parlemen tidak menjamin masa jabatan presiden ini bisa diperpanjang. Sebab, jika diloloskan, maka regenerasi kepemimpinan berpotensi macet.
Bahkan Golkar, disebut-sebut cukup keras menolak wacana presiden 3 periode ini. "Tidak cuma Golkar, semua partai mati. Mereka cek ombak kayak Putin," sambungnya.
Selain partai, Pangi juga menyebut gelombang penolakan besar juga bakalan datang dari masyarakat. Lembaga surveinya, Voxpol Center juga sempat mengadakan survei soal ini. Namun, belum dipublikasikan.
"Kita juga punya survei. Memang 70 persen masyarakat tidak setuju. Cuma kita gak publish.
Masyarakat awam pun tidak menginginkan," imbuh Pangi.
Ia menduga, adalah oligarki yang punya kepentingan besar di balik wacana presiden 3 periode ini. Karena, pergantian rezim akan mengancam kestabilan bisnis dan harus menggelontorkan banyak dana lagi untuk membiayai suksesi calon tertentu. Apalagi, belum tentu pula jagoan yang mereka usung akan menang.
"Di lingkaran Jokowi yang pro, ada. Tapi gak banyak," kata Pangi. "Karena yang mendorong 3 periode itu cukong, bukan aktivis pro demokrasi," sambungnya.
Sebelumnya, politisi PDIP Effendi Simbolon sempat blak-blakan soal wacana presiden 3 periode ini dalam sebuah acara yang digelar Parameter Politik Indonesia (PPI). Menurutnya, peluang untuk mewujudkan presiden 3 periode ini masih terbuka. Ia meyakini, sembilan fraksi di DPR dari partai pendukung pemerintah akan setuju dengan wacana itu. "Saya kira hal baik juga,” kata politikus Banteng ini.
"Karena umumnya enak dan nyaman, tinggal konstituen masyarakat melihat daripada harus mencari figur baru, coba-coba. Ya presiden ini aja kita teruskan. Ini yang kami rasakan juga, baik di Senayan maupun kehidupan sehari-hari," sambungnya.
Dalam survei PPI yang dirilis Sabtu (5/6) lalu, sebanyak 52,7 persen masyarakat menolak perpanjangan masa jabatan presiden hingga 3 periode. Hanya 27,8 persen responden yang setuju dengan usulan itu. Sisanya, 19,5 persen tidak menjawab.
"Baik dikaitkan dengan figur Jokowi atau tidak," kata Direktur Eksekutif Adi Prayitno. (*)
Posting Komentar