Guru Lumpuh Usai Divaksin, Ini Kata dr Adam

Heboh guru honorer di Sukabumi, Jawa Barat yang lumpuh dan gangguan penglihatan setelah mendapat vaksin Covid-19 kedua, ditanggapi dr Adam Prabrata. Menurut kandidat PhD Medical Science di Kobe University itu, penyakit tersebut sembuh sendiri.


dr Adam Prabata berfoto selfie dengan istrinya ketika merayakan ulang tahun pernikahannya yang ke 5. Foto: Instagram @adamprabata

JAKARTA - Susan, nama guru honorer tersebut divonis menderita Guillain-Bare Syndrome (GBS). Hasil investigasi Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), tidak ada bukti keterkaitan antara vaksin dengan penyakit tersebut.

Menurut dr Adam, GBS ini adalah penyakit autoimun. Dimana sistem imun tubuh menyerang sel saraf. Keluhannya antara lain, kelemahan otot di beberapa area tubuh hingga kelumpuhan.

Penyakit ini, sebutnya bisa menyerang siapa saja. Namun jarang ditemukan. "2,07 kasus/100 ribu orang pertahun," tulis dr Adam di akun Instagramnya @adamprabata, Senin (3/4) merujuk laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) tahun 2020.

Lalu, apakah GBS ini bisa disembuhkan?

Bisa, kata dr Adam. Karena GBS adalah bagian dari self-limiting disease alias bisa sembuh sendiri. Bahkan untuk kasus yang sangat berat.

"Namun terdapat sebagian kecil kasus yang pasiennya mengalami kerusakan saraf permanen, sehingga mengalami kelemahan otot atau kelumpuhan seterusnya," sambung dia.

Sejauh ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab terjadinya GBS. Yang jelas, ujar dr Adam penyakit ini terjadi setelah infeksi saluran cerna dan saluran nafas.

Dokter umum jebolan Universitas Indonesia ini menilai, infeksi virus atau bakteri diduga dapat mencetuskan Campylobacter jejuni, Virus Zika dan Cytomegalovirus.

Ia tidak menampik, ada yang mengalami GBS beberapa hari atau minggu setelah menerima vaksin. Seperti vaksin flu pada tahun-tahun tertentu. Namun, kasusnya sangat jarang.

"Resiko 1-2 tambahan kasus per 1 orang yang divaksin dibandingkan yang tidak divaksin flu," tambahnya.

Sampai saat ini, Adam tetap merujuk pada hasil investigasi Komnas KIPI terkait penyakit GBS yang diderita guru Susan. Bahwa tidak cukup bukti ada keterkaitan guru yang lumpuh (KIPI) dengan vaksinasi Covid-19.