Gercep! Menteri Siti Pantau Karhutla di Abdya Hingga Padam

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya gerak cepat (gercep), usai mendapat informasi adanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Ia langsung mengomandoi anak buahnya untuk melakukan pemadaman.


PADAMKAN API - Tidak kurang 120 personel tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, BPBK Abdya, Polhut dan Damkar dikerahkankan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Dusun Geunang Jaya, Gampong Rukoen Damee, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya. Foto: IST

JAKARTA - Mula-mula, redaksi menerima rekaman video dari warga setempat terkait kebakaran yang menimpa lahan sawit milik masyarakat. Dalam video tersebut tampak kobaran api masih menyala-nyala di sekitar lahan.

Menurut informasi, ada dua titik api yang menghanguskan lahan sawit di Dusun Geunang Jaya, Desa Rukoen Damee, Kecamatan Babahrot itu. Kebakaran diketahui terjadi sejak Selasa (2/3) siang.

Video itu kemudian diteruskan ke Menteri Siti. Tidak lama, politisi Partai Nasdem itu langsung menanggapi. "Terima kasih... Saya minta Dirjen dan Direktur atensi lapangan," respons Siti, usai menerima kiriman video kebakaran tersebut, Selasa (2/3).

Percakapan tidak berhenti di situ. Menteri Siti meng-update perkembangan penanganan karhutla oleh anak buahnya. Ia juga meneruskan pesan percakapannya dengan petugas KLHK, via WhatsApp.

"Siap Ibu, segera kami komunikasikan ke teman-teman di lapangan untuk upaya pemadaman," bunyi salah satu pesan dari anak buahnya, yang diteruskan Menteri Siti.

"Tim KPH Unit V Dishut Aceh, dibantu teman-teman Polri, TNI dan BPBD saat ini masih berada di lapangan untuk pemadaman," update-nya lagi.

Hingga, kabar yang melegakan masuk tadi malam. Petugas KLHK di lapangan mengabarkan bahwa api sudah padam.

"Yth. Ibu Menteri LHK, alhamdulillah di wilayah yang terbakar di Aceh Barat Daya turun hujan dan api sudah padam, tetapi masih berasap sehingga akan dilanjutkan mopping-up," bunyi laporan anak buah Menteri Siti, yang diteruskan kembali via WA.

Hingga jelang tengah malam kemarin, Menteri Siti masih concern memantau dan meng-update penanganan karhutla di ujung Sumatera itu.

Kabag Ops Polres Abdya, AKP Haryono bersama tim gabungan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Dusun Geunang Jaya, Gampong Rukoen Damee, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya. Foto: IST

Kabag Ops Polres Abdya, AKP Haryono yang terjun langsung ke lokasi kebakaran mengaku sempat kesulitan menjinakkan api. Dikarenakan sumber air jauh. Armada pemadam kebakaran dan alat berat yang menuju ke lokasi sempat terperosok dijalan menuju ke titik api.

"Lahan yang sudah terbakar diperkirakan sudah sekitar 4 hektar,” kata Haryono, kemarin.

Tidak kurang 120 personel tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, BPBK Abdya, Polhut dan Damkar dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah yang menjalar di lahan gambut. Masyarakat setempat juga disebut ikut berjibaku membantu pemadaman.

Perlu diketahui, karhutla ini bukan kali pertama terjadi di Abdya. Sepanjang bulan ini, sudah beberapa kali dilanda karhutla. Diantaranya, juga terjadi di Gampong Cot Semantok, Kecamatan Babahrot. Kondisi tersebut diperparah oleh cuaca panas terik selama Februari.

Komandan Kodim 0110/Abdya Letkol Inf Arip Subagiyo yang ikut terjun langsung dalam beberapa kasus karhutla, telah melakukan sejumlah langkah pencegahan agar kebakaran lahan tak berulang. Mulai dengan sosialisasi hingga memasang banner yang berisi himbauan di tempat-tempat keramaian.

"Sekali lagi kami menghimbau kepada masyarakat agar jangan membuka lahan dengan cara dibakar," pesannya.

Kapolres Abdya, AKBP Muhammad Nasution mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan untuk membongkar penyebab karhutla ini.

"Meskipun ini lahan gambut, tapi tidak mungkin ini bisa terbakar sendiri," kata Muhammad Nasution, di lokasi kebakaran lahan gambut, kemarin.

Kasat Reskrim Polres Abdya, AKP Erjan Dasmi mengaku belum menemukan pelaku pembakaran. Akan tetapi, setidaknya 3 petani yang dicurigai telah diinterogasi.

"Ada tiga orang pemilik kebun yang telah kita interogasi. Satu orang pemilik kebun jagung dan dua orang pemilik kebun sawit," tandasnya.