Etika Organisasi Jadi Fokus Pertemuan IAD Abdya di Aula Kajari
Pertemuan ini jadi momen penting anggota IAD memahami etika organisasi dan pergaulan harmonis.
Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Wilayah Aceh Barat Daya (Abdya) menggelar pertemuan rutin pada Kamis (17/7/2025), bertempat di Aula Kejaksaan Negeri (Kajari) Abdya. Kali ini, tema yang diangkat cukup menarik, yaitu “Etika Berorganisasi dan Pergaulan”.
BLANG PIDIE - Dalam kegiatan tersebut, IAD menghadirkan Hamdi, seorang penggiat sosial yang juga menjabat sebagai pengawas di Perumdam Tirta Abdya. Ia membawakan materi terkait pentingnya etika dalam berorganisasi.
“Etika bukan sekadar aturan, melainkan prinsip dan nilai yang menjadi panduan setiap anggota dalam berinteraksi dan bekerja sama,” ujar Hamdi dalam paparannya.
Hamdi mengatakan bahwa organisasi tanpa etika ibarat rumah tanpa pondasi. Menurutnya, etika adalah dasar utama yang membangun kepercayaan, menghindari konflik, dan meningkatkan profesionalisme.
"Setiap langkah organisasi, harus tetap berpijak pada visi dan misi yang dibangun atas dasar integritas", katanya.
Ia juga memaparkan sejumlah nilai inti yang harus dijunjung tinggi dalam etika berorganisasi, seperti integritas, tanggung jawab, rasa hormat, keadilan, kepercayaan, dan akuntabilitas.
“Budaya kerja yang menghargai dan mendukung setiap anggota akan meningkatkan motivasi dan produktivitas,” lanjut Hamdi.
Menurutnya, lingkungan kerja yang positif akan menciptakan tim yang solid dan setia pada tujuan bersama. Ia menekankan bahwa penerapan etika juga berfungsi sebagai penjamin kepatuhan terhadap hukum dan regulasi, sekaligus memperkuat citra organisasi di mata publik.
"Nilai-nilai etika menjadi dasar dalam proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan," tutup Hamdi.
Ketua IAD Wilayah Abdya, Ny. Tuty Bima, turut menyampaikan sambutan dalam kegiatan tersebut. Ia berharap, apa yang disampaikan dalam materi tidak hanya menjadi wawasan, tetapi juga benar-benar dipraktikkan dalam kehidupan organisasi sehari-hari.
“Harapannya adalah semoga apa yang didapatkan dapat diimplementasikan dalam organisasi IAD,” ujarnya.
![]() |
Usai kegiatan, seluruh pengurus dan anggota IAD Abdya berfoto bersama di Aula Kejaksaan Negeri Abdya. Foto: Ist |
BLANG PIDIE - Dalam kegiatan tersebut, IAD menghadirkan Hamdi, seorang penggiat sosial yang juga menjabat sebagai pengawas di Perumdam Tirta Abdya. Ia membawakan materi terkait pentingnya etika dalam berorganisasi.
“Etika bukan sekadar aturan, melainkan prinsip dan nilai yang menjadi panduan setiap anggota dalam berinteraksi dan bekerja sama,” ujar Hamdi dalam paparannya.
Hamdi mengatakan bahwa organisasi tanpa etika ibarat rumah tanpa pondasi. Menurutnya, etika adalah dasar utama yang membangun kepercayaan, menghindari konflik, dan meningkatkan profesionalisme.
"Setiap langkah organisasi, harus tetap berpijak pada visi dan misi yang dibangun atas dasar integritas", katanya.
Ia juga memaparkan sejumlah nilai inti yang harus dijunjung tinggi dalam etika berorganisasi, seperti integritas, tanggung jawab, rasa hormat, keadilan, kepercayaan, dan akuntabilitas.
“Budaya kerja yang menghargai dan mendukung setiap anggota akan meningkatkan motivasi dan produktivitas,” lanjut Hamdi.
Menurutnya, lingkungan kerja yang positif akan menciptakan tim yang solid dan setia pada tujuan bersama. Ia menekankan bahwa penerapan etika juga berfungsi sebagai penjamin kepatuhan terhadap hukum dan regulasi, sekaligus memperkuat citra organisasi di mata publik.
"Nilai-nilai etika menjadi dasar dalam proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan," tutup Hamdi.
Ketua IAD Wilayah Abdya, Ny. Tuty Bima, turut menyampaikan sambutan dalam kegiatan tersebut. Ia berharap, apa yang disampaikan dalam materi tidak hanya menjadi wawasan, tetapi juga benar-benar dipraktikkan dalam kehidupan organisasi sehari-hari.
“Harapannya adalah semoga apa yang didapatkan dapat diimplementasikan dalam organisasi IAD,” ujarnya.
Posting Komentar