Respons Istana Soal Raperpres Rp 1.700 Triliun

Hampir sepekan isu Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI tahun 2020-2024 mencuat ke permukaan. Tapi, Istana masih bungkam. Baru Kemhan yang angkat bicara.


Presiden Joko Widodo saat peringatan Hari Lahir Pancasila, Selasa (1/6) lalu. Foto: SETPRES

JAKARTA- Setidaknya sudah 6 hari isu Alpalhankam senilai Rp 1.700 Triliun bergulir di publik. Bermula dari bocoran yang disampaikan pengamat militer Connie Rahakundini di podcast mantan anggota DPR Akbar Faizal.

Istri Letnan Jenderal Purnawirawan itu mengaku mendapat banyak data dan laporan janggal terkait program-program di Kemhan, usai mengomentari tenggelamnya kapal selam Nanggala-402 beberapa waktu lalu. Salah satunya terkait Alutsista.

"Mba tahu gak, ini kita lagi dalam bahaya lho. Kita itu punya anggaran, yang harus habis di tahun 2024 untuk pengadaan Alutsista. Jumlahnya kalau dirupiahkan, itu Rp1.760 Triliun," kata Connie, menirukan ucapan sumber informasinya itu di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (27/5) lalu.

"Wow angka yang sangat besar," respons Akbar, yang jadi host dalam acara podcast-nya itu.

Video yang sudah 500 ribu kali lebih ditonton itu langsung memantik kontroversi. Isi dari dokumen dari Raperpres Alpalhankam pun beredar.

Salah satunya, bunyi Pasal 3 ayat 1 yang menyebutkan: rencana kebutuhan alpalhankam Kemhan/TNI seperti yang diatur dalam Pasal 2 ayat 1, sejumlah 124.995.000.000 dolar AS atau sekitar Rp 1,7 kuadriliun.

Soal ini, tak cuma mengundang kritik dari pihak oposan pemerintah. Pendukung Jokowi juga terbelah menyikapinya. Ada yang mendukung, ada juga yang menentang.

Seperti yang disuarakan akun @ChusnulCh__ misalnya. Akun Twitter pendukung Jokowi dengan 85,6 ribu follower ini mengingatkan agar Presiden Jokowi berhati-hati.

"Perusahaan baru dibikin, berada di bawah kendali Kemenhan, dikomandani sahabat menhan, akn kelola anggaran 1.760 triliun dari utang. Prabowo selama ini diam terhadap masalah negara ternyata ada yang direncanakan. @KPK_RI tolong diawasi. Pak @jokowi tolong hati-hari," cuitnya. "Pak Jokowi mumpung belum jadi ruwett hentikan sekarang," imbau akun @PawiroPutu. "Lagi persiapan nyapres 2024 ini perlu modal banyak," cibir @ExvannyPais.

Nah, bagaimana sebetulnya tanggapan istana soal ini? Apakah proyek senilai Rp 1,7 Kuadriliun itu sudah atas restu dan sepengetahuan Presiden?

Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman yang dikonfirmasi tadi malam masih bungkam. Dia malah lempar bola ke Jubir Menhan.

"Bisa ke Jubir menhan lebih dulu, bung Dahnil Anzar," kata Fadjroel.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang biasanya tak pelit komentar, ketika dikonfirmasi soal Raperpres Alpalhankam ini juga tak langsung angkat bicara.

Ia sempat minta waktu untuk mencari tahu. Tapi ketika dikontak ulang, hasilnya nihil. Ia belum bisa memberi komentar.

Tenaga Ahli KSP Ade Irfan Pulungan juga demikian. Ia juga lempar bola, tapi ke Deputi V KSP.

Hari ini, Menhan Prabowo dijadwalkan mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) soal Raperpres Alpalhankam ini dengan Komisi I DPR. Tapi, Prabowo enggan RDP digelar secara terbuka. Alasannya, rahasia negara.