Senjata Rahasia Aceh Aman Dari Corona: Rateb Sehat

Gemericik air sungai, kicauan burung, kehangatan matahari pagi hingga alunan zikir dan shalawat menambah syahdu kegiatan yang dinamakan "rateb sehat" ini.

Ibu-ibu duduk berjejer lesehan di atas kerikil membelakangi matahari pagi di kompleks Pondok Pesantren Puskiyai, Lembah Sabil, Aceh Barat Daya. Foto: IST

LEMBAH SABIL - Di sebuah bukit, warga duduk berjejer menghadap matahari terbit. Sesekali mereka berputar menyamping, dan membelakangi paparan sinar ultraviolet itu. Kegiatan ini rutin digelar setiap hari Rabu, Kamis dan Minggu selama wabah corona (Covid-19).

Ketika itu pukul 8 pagi. Warga duduk lesehan di atas kerikil, yang dominan berwarna gelap. Kerikil ini memenuhi hamparan bukit, yang menjadi pekarangan kompleks Pondok Pesantren Puskiyai Aceh. Di halaman ini pula terdapat miniatur ka'bah, sebagai tempat manasik haji.

Tumpukan kerikil warna putih ditabur melingkar, dengan diameter sekitar 80 centimenter sebagai penanda tempat duduk setiap warga. Tempat duduk ini diatur rapi dengan jarak aman antara 2 meter.

Salah seorang peserta rateb sehat tengah khusyuk berdoa dan berjemur di bawah paparan sinar matahari. Foto: IST

Pesantren yang karib disebut Dayah Manyang ini terletak di perbatasan antara Kabupaten Aceh Selatan dan Kabupaten Aceh Barat Daya. Persis di samping sungai besar Krueng Baru, yang menjadi batas kedua kabupaten tersebut.

Air di sungai ini cukup jernih dan segar. Karena berada di kaki pegunungan Leuser. Dari sungai itu pula kerikil indah dan bersih itu diambil.

Gemericik air sungai, kicauan burung, kehangatan matahari pagi hingga alunan zikir dan shalawat menambah syahdu kegiatan yang dinamakan "rateb sehat" ini. Kegiatan rutin ini lah yang menjadi salah satu senjata rahasia rakyat Aceh, aman dari Covid-19.

Adalah Abu Tgk. Farmadi yang menjadi inisiator program rateb sehat tersebut. Dia bilang, kegiatan berjemur di bawah matahari ini merupakan ikhtiar untuk menjaga kesehatan, khususnya di tengah pandemi. 

Inisator Rateb Sehat Tgk. Abu Farmadi (Kiri) ketika tengah berbincang dengan mantan Bupati Aceh Barat Daya T Burhanuddin Sampe (Kanan). Foto: IST

Sebab, dari sisi medis sinar ultraviolet, jelasnya mampu memproduksi vitamin D yang berperan penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.

Namun, mereka melakukannya dengan cara sedikit berbeda. Tidak cuma berjemur, tapi juga diiringi dengan membaca ayat-ayat Al-Quran tentang kesehatan, doa, shalawat Thibbil Qulub dan zikir.

"Karena bagaimanapun, karunia kesehatan itu datangnya dari Allah. Jadi kepada Nya lah kita meminta," kata Farmadi ketika memimpin rateb sehat.

Mantan Bupati Aceh Barat Daya Burhanuddin Sampe yang baru pertama kali hadir dalam kegiatan rateb sehat tersebut, mengaku takjub.

"Ini luar biasa, ada 2 manfaat yang bisa kita peroleh dari rateb sehat ini. Pertama, sehat. Kedua, mendekatkan diri kepada Allah. Beda dari yang lain. Setelah ini saya jadi kepingin ajak keluarga juga," ujarnya.