Bereh That! Lhok Pawoh Dapat Proyek Pusat Lagi, Dari Kampung Nelayan Ke Program Gambut
Sosialisasi program Desa Mandiri Peduli Gambut digelar di kantor Keuchik Lhok Pawoh, Kecamatan Manggeng, Sabtu (6/9/2024). Acara ini dihadiri aparatur desa, perwakilan masyarakat, hingga akademisi dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh.
![]() |
Sosialisasi program Desa Mandiri Peduli Gambut digelar di kantor Keuchik Lhok Pawoh, Kecamatan Manggeng, Sabtu (6/9/2024). Foto: Ist |
MANGGENG — Program nasional ini pertama kali diluncurkan pada 25 Mei 2025 dengan target membentuk 800 desa mandiri dari total 1.500 desa yang berada di atas lahan gambut di Indonesia. Untuk Aceh, Lhok Pawoh menjadi satu-satunya lokasi yang masuk program tersebut tahun ini.
Sekretaris Dinas Perkim dan LH Aceh Barat Daya, Dewi Marlina, S.P., M.P, menyebut hadirnya program ini sangat penting bagi masyarakat pesisir yang hidup di atas lahan gambut.
“Alhamdulillah, kami mewakili Kepala Dinas Perkim & LH Kabupaten Aceh Barat Daya merasa bangga dengan hadirnya Program Desa Mandiri Peduli Gambut ini. Masyarakat kita paham dan mengerti bagaimana cara mengelola dan memanfaatkan lahan gambut, hingga dapat bernilai ekonomis bagi masyarakat,” ucap Dewi Marlina dalam sambutannya.
Ia berharap program ini bisa menjadi role model di daerah lain.
“Program ini juga kita harapkan bisa menjadi percontohan bagi wilayah lainnya yang terdapat lahan gambut di Provinsi Aceh, dikarenakan Gampong Lhok Pawoh ini menjadi desa satu-satunya di Provinsi Aceh yang mendapat program Desa Mandiri Peduli Gambut di tahun 2025,” tambah Dewi Marlina.
Sementara itu, Camat Manggeng, Ridhawiyardi, S.Mn, mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan pihak Unsyiah yang ikut mendampingi masyarakat.
“Ucapan terima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan perwakilan Unsyiah telah hadir untuk mendampingi masyarakat Gampong Lhok Pawoh ini,” kata Ridhawiyardi.
Ia menegaskan bahwa program ini harus dijaga agar berkelanjutan.
“Kita juga harus mengawal program ini hingga tuntas dan bisa menjadi program berkelanjutan ke depannya,” lanjutnya.
Dalam sosialisasi tersebut, masyarakat juga diminta aktif mendukung fasilitator yang akan mendampingi program selama tiga bulan. Fasilitator akan menganalisis kondisi desa sebelum merumuskan program efektif yang sesuai kebutuhan warga.
Program Desa Mandiri Peduli Gambut ini menambah deretan program pembangunan dari pusat untuk Lhok Pawoh. Sebelumnya, desa ini juga ditetapkan sebagai lokasi Kampung Nelayan Merah Putih, yang digadang-gadang menjadi simbol kebangkitan ekonomi pesisir dengan fasilitas modern dan konsep pemberdayaan nelayan berkelanjutan.
Politisi PDI Perjuangan, Masady Manggeng, menilai hadirnya berbagai program pembangunan di Lhok Pawoh menunjukkan potensi besar desa pesisir tersebut.
“Kampung Nelayan Merah Putih di Desa Lhok Pawoh bukan sekadar sebuah pemukiman nelayan biasa. Ia adalah simbol harapan, kemandirian, dan kebangkitan ekonomi pesisir di Kabupaten Aceh Barat Daya,” ujar Masady, Sabtu (19/7/2025).
Ia menekankan, penguatan kapasitas masyarakat menjadi kunci agar pembangunan tidak hanya berhenti di tataran infrastruktur.
“Namun, perlu diingat bahwa keberhasilan Kampung Nelayan Merah Putih bukan hanya terletak pada pembangunan fisik, tapi juga pada penguatan kapasitas masyarakat — melalui pendidikan, pelatihan teknologi perikanan, akses pasar, dan perlindungan sosial,” tegasnya.
Posting Komentar